Tulisan ini aku buat dipenghujung tahun 2011 dan menjelang berganti ke 2012. Memang tidak terasa ternyata beberapa jam ke depan aku sudah melalui tahun 2011. Tidak ada yang sangat istimewa selama setahun terakhir ini. Semua berjalan normal walaupun gangguan, godaan itu pasti ada. Tapi Alhamdulillah semua bisa terlewati. Kehidupanku bersama keluarga juga demikian, enjoy-enjoy aja.
Namun ada satu hal yang menjadi sedikit perbedaan aku dalam kurun waktu 2011 ini. Tentang pola tidurku. Belakangan, ya bisa dikatakan beberapa bulan terakhir, aku menjadi terbiasa melek sampe pagi. bahkan tidak jarang baru bisa tidur setelah subuh atau bahjan ketika matahari sudah memancarkan sinar terangnya.
Aku sendiri juga heran, secara psikis aku rasa tak ada beban pikiran yang begitu berat sehingga menyebabkan aku susah tidur. Tapi mata ini terasa tak ingin terpejam walaupun malam sudah larut, dan aku sebenarnya sudah lelah setelah bekerjadari siang sampe malam hari. Sekali lagi aku bingung, "ini kenapa ya?"
Waktu yang sebenarnya aku pergunakan untuk mengistirahatkan raga ini hingga fajar menyingsing, akhir-akhir ini lebih sering tergantikan dengan duduk di depan komputer menjelajah dunia maya. Browsing sana-sini. Materi yang aku cari pun berjalan seolah tanpa terencana.
Tanpa ada ada interaksi dengan jejaring sosial semacam facebook, tetapi lebih sering menjelajah dari mesin pencarian google. Menemukan apa yang waktu itu muncul dibenakku. Membaca blog tentang tema-tema tertentu, misalnya, Memang ada untungnya sih. Aku jadi lebih rajin membaca hal yang memang aku penasaran ingin tahu.
Sebuah penyakitkah kah ini??? Sebuah penyimpangan pisikis kah itu??? Ah, aku nggak tau. Karena memang aku merasa baik-baik saja.
Ya contohnya seperti malam ini saat aku memposting blog ringan terbaruku ini. Kemarin tidur jam 6 pagi, selang 3 jam kemudian aku sudah bangun dan memulai beraktivitas rutin. Pekerjaan rampung sekitar pukul 23.00. Semestinya dari jatah tidur yang hanya tiga jam dalam sehari itu, malam ini aku sudah langsung tertidur lelap seperti orang kebanayakan. Eh, malah rasa kantuk itu sirna begitu saja.